Pada pagi ini Bupati @kabupatenkuningan Bapak ...

Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi pada 14-15 Juli 2025. Kunjungan ini mencakup empat lokasi utama, yaitu kawasan wisata hutan De Djawatan di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Balai Dusun Sumberjambe Desa Temurejo Kec. Bangorejo, Taman Nasional Baluran dan Pendopo Sabha Swagata Blambangan Kabupaten Banyuwangi.
Pada hari pertama, 14 Juli 2025, Menteri Raja Juli Antoni secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) persetujuan pelepasan kawasan hutan seluas 152 hektare kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di De Djawatan. Lahan ini diberikan kepada Bupati Banyuwangi dan diperuntukkan bagi permukiman dan pertanian di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, yang sebagian besar merupakan korban relokasi tsunami. Proses tukar menukar kawasan hutan (TMKH) ini telah berlangsung sejak 2006 dan berhasil diselesaikan pada 2025, menandai komitmen pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan legalitas lahan bagi masyarakat.
Acara penyerahan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenhut, Dirjen Planologi Kehutanan Kemenhut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Bupati Banyuwangi dan unsur Forkopimda Banyuwangi serta perwakilan masyarakat Desa Sumberagung kurang lebih sebanyak 500 orang. Menteri Raja Juli menegaskan masih terdapat beberapa pemenuhan komitmen yang perlu diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebelum dapat diterbitkan sertifikat hak milik.
Setelah menyerahkan SK Persetujuan pelepasan kawasan hutan di De Djawatan, Menteri Kehutanan beserta Bupati Banyuwangi melanjutkan kunjungan kerja ke Desa Temurejo, Kec. Bangorejo, Kab. Banyuwangi. Kunjungan ini terkait dengan Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Rangka Penataan Kawasan Hutan (PPTPKH) untuk sumber Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di desa tersebut. Menteri Raja Juli menyampaikan bahwa PPTPKH untuk program TORA di Banyuwangi menjadi prioritas atas arahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri juga berdialog dengan warga untuk mendengarkan aspirasi dan menyampaikan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mempercepat proses penyelesaian PPTPKH untuk sumber TORA. Menteri berharap program ini dapat memberikan kepastian hukum atas tanah yang dikelola masyarakat Desa Temurejo sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat ekonomi dan sosial secara nyata. Agenda hari pertama diakhiri dengan kunjungan kerja ke Taman Nasional Baluran untuk melaksanakan kegiatan Pelepasliaran Babi Kutil di Enclosure Copenhagen Zoo dan Safari malam di Savana Bekol.
Pada hari kedua, Selasa (15/7/2025), Menteri Kehutanan bertemu dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Pendopo Sabha Swagata. Dalam pertemuan tersebut, Raja Juli Antoni mengapresiasi keberhasilan Banyuwangi dalam mengelola hutan secara lestari sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui konsep ekoturisme.
Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas sinergi yang terjalin baik antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Kementerian Kehutanan. Ia menegaskan bahwa berbagai event ekoturisme berskala nasional dan internasional, seperti World Surf League (WSL), Alas Purwo Geopark Green Run, dan Tour de Banyuwangi Ijen, tidak lepas dari dukungan Kementerian Kehutanan.
Menteri Kehutanan juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan sembari memanfaatkannya secara bijaksana. Ia mengapresiasi inisiatif Banyuwangi yang telah menyelenggarakan berbagai kegiatan ekowisata di Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Wisata Alam Gunung Ijen
Kunjungan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Menteri Kehutanan berharap model pengelolaan ekoturisme Banyuwangi dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia.
0 Komentar